Entri Populer

Selasa, 25 Juni 2013

My Gardening Stories


 kebun bunga yang kuimpikan ^^

Sebenarnya aku mulai punya hobi berkebun sejak 2 bulan yang lalu. Tidak sengaja ketika sedang browsing di Google, tak sengaja melihat artikel tentang pengalaman berkebun seseorang. Melihat tulisannya tentang bagaimana si Blogger mulai berkebun hingga kebunnya sekarang indah dengan berbagai warna-warni bunga, aku jadi tertarik untuk mulai berkebun. Dulunya aku memang tidak tertarik dengan aktifitas tersebut, sedangkan ayah dan ibuku bahkan sudah sejak lama menyukai aktifitas berkebun.  Hiks...ironis sekali ketika aku ingin memulai untuk berkebun, aku tidak memiliki halaman rumah yang luas untuk berkebun...T_T.

Padahal dulu saat aku masih tinggal di Lombok (pulau kecil di sebelah timur Indonesia), aku punya rumah yang halamannya cukup luas sekitar 3 are. Karena aku tidak tertarik dengan hobi berkebun maka orang tuaku serta adikku-lah yang mengisi halaman dengan beraneka jenis tanaman baik bunga ataupun buah. Aayahku yang hobi sekali bertanam buah-buahan pun menanam aneka jenis buah-buahan seperti jeruk lemon, jeruk sunkist, buah naga (yang sekarang pohonnya mungkin sudah merambat hingga ke atas gapura rumah), mangga madu, jambu klutuk, belimbing, delima dan kelengkeng.

 pohon buah naga (tanda panah) yang mulai merambat ke atas gerbang rumahku

pohon jeruk sunkist (dulu) sudah tinggi dan baru berbuah 2 kali

Sedangkan ibuku yang gemar menanam bunga memenuhi halaman rumah dengan aneka warna bunga bougenville (mulai dari putih, ungu, dan merah). Selain itu, bunga marigold (kuning dan orange), bunga nusa indah, bunga kenanga, bunga cempaka dan beraneka jenis bunga jepun jepang berbagai warna. Itu semua belum terhitung beraneka jenis tanaman daun hias seperti aglonema dan daun cinta.

bunga bougenville putih jumbo (tanda panah) kesukaan ibuku

Dulu aku sering marah-marah jika ayah dan ibuku pulang membawa tanaman baru. Kenapa??? karena ketika aku menyapu halaman, betapa banyaknya daun dan bunga rontok yang harus kubersihkan dan membersihkannya itu benar-benar menguras tenaga. Lain dengan adikku, dia punya hobi yang sama dengan orang tuaku sehingga tidak pernah protes (selain itu mungkin karena dia tidak pernah ikut membantu menyapu halaman jadi dia tidak tahu betapa melelahkannya itu).

Untuk menanam atau merawat tanaman bagiku dulu sangat merepotkan dan membuang waktu. Aku paling suka jika disuruh memetik bunga atau buahnya saja. Dulu, setiap sore bibiku akan mengajakku pergi ke kebun untuk membuang sampah. Tentu saja, aku dengan senang hati ikut karena aku bisa sekalian memetik buah untuk dibawa pulang ^^.

Selain rumah, keluargaku juga memiliki 2 kebun yang masing-masing luasnya 3 are. Tentu saja, isinya juga adalah pohon buah-buahan dan bunga. Kebun pertamaku (berada di sebelah selatan dari rumahku dan jaraknya hanya 1 km dari rumah) ditanami beraneka jenis pohon mangga, jeruk bali (buahnya hampir sama besarnya seperti buah semangka), jambu klutuk, kedondong, nangka, tanaman kacang-kacangan, kelapa kopyor dan kelapa gading, berbagai jenis pisang, srikaya, ubi rambat dan ketela serta berbagai jenis bunga.

pohon kelapa kopyor (salah satu tanaman buah di kebunku)

Sedangkan di kebun keduaku yang jaraknya juga sama seperti kebun pertamaku, isinya juga tidak lain tanaman buah dan bunga. Tetapi, di kebunku ini jenis buahnya lebih sedikit yaitu cuma ada mangga madu, duku, wuni, pepaya, beraneka jenis pisang, jeruk lemon, rambutan, ubi dan ketela sedangkan untuk jenis bunganya lebih beragam dari kebun pertamaku (karena dulu aku tidak punya kamera jadinya foto-foto rumah dan kebunku hanya sedikit padahal itu bisa jadi kenang-kenangan....T_T).

Nah, sekarang, aku sudah pindah ke pulau Bali dan telah menetap selama 6 tahun semenjak aku lulus SMA. Keluargaku pun semuanya sudah pindah dan tinggal disini sehingga baik rumah dan kebunku di Lombok masih ada dan tidak terurus jadi terkadang aku masih rindu dan ingin pulang kesana....T_T.

Rumahku yang disini tidak sebesar rumahku di Lombok dan halamannya pun kecil sekali (hampir tidak ada tempat untuk menanam tanaman) sehingga teknik berkebun ayah dan ibuku disini adalah dengan pot.

Sebenarnya aku ingin membagi pengalaman berkebunku di Bali tapi karena waktu terbatas dan banyak kesibukan, aku akan mempostingnya dilain waktu ^^.

Rabu, 19 Juni 2013

My Holiday ~ Sekumpul Waterfall

Bali memang terkenal dengan wisata alamnya. Bagi para wisatawan, wisata pantainya sangat terkenal. Tapi, tahukah Bali juga memiliki beberapa wisata pegunungan yang identik dengan air terjunnya yang menawan terutama di Bali Utara seperti Air Terjun Gitgit yang sudah dikenal di kalangan wisatawan. Bali Utara memang terkenal memiliki banyak air terjun namun karena sarana dan prasarana yang menunjang pariwisata belum memadai sehingga banyak obyek wisata air terjunnya yang kurang dikenal. 

Yup, pada tanggal 1 Juni 2013 kemarin kebetulan aku libur dan ingin pulang ke kampungku di Buleleng (Bali Utara) maka sekalian saja aku mengajak temanku Nova buat eksplorasi air terjun disekitar kampungku. Akhirnya setelah browsing di Google aku tahu yang namanya Air Terjun Sekumpul yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Tapi, karena informasi mengenai air terjun tersebut masih sedikit jadi aku dan Nova akhirnya nekat pergi kesana. 

Air Terjun Sekumpul, disebut-sebut sebagai air terjun terindah di Bali. Air terjun tersebut terletak di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Air Terjun Sekumpul ini dinamakan "Sekumpul" karena di lokasi tersebut terdapat setidaknya tujuh air terjun yang letaknya terpisah-pisah dan berjauhan (apalagi jika musim hujan katanya jumlahnya bisa bertambah). Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 m. 

Untuk melihat Air Terjun Sekumpul dari dekat, memang butuh sedikit usaha dan perjuangan. Yang membuat air terjun ini berbeda dari air terjun kebanyakan. 

 

Perjalanan menuju air terjun Sekumpul cukup jauh yaitu berjarak sekitar 76 km dari Denpasar atau 20 km dari kota Singaraja (1 jam waktu tempuh).  Jika dari kota Denpasar arahkan kendaraan menuju Bedugul atau Singaraja. Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan menuju arah Gitgit/Singaraja. Lalu, arahkan kendaraan melewati Jalan Raya Sangsit menuju Desa Bungkulan. Saat sampai di pertigaan Jagaraga (sekitar 10 km dari Bedugul) arahkan kendaraan ke arah Tenggara (ada plang nama Sekumpul Waterfall di kanan jalan) dan ikuti jalan tersebut sampai sejauh 12 km hingga sampai di Desa Sekumpul (di sepanjang jalan menuju air terjun ini akan dijumpai banyak pertigaan yang tidak ada rambu-rambunya sehingga harus banyak bertanya ke penduduk setempat agar tidak nyasar).
 
Sampai di Desa Sekumpul, anda akan melihat papan petunjuk jalan menuju Air Terjun Sekumpul dan beloklah ke arah kanan. Kemudian anda akan melalui jalan tanah berbatu.
Selanjutnya, Anda akan melihat pintu masuk ke air terjun ini ada di sebelah kiri jalan berupa jalan sempit yang menurun, dari sini jalan hanya bisa dilalui dengan motor saja (mobil tidak bisa melewatinya). Ikuti jalan kecil tersebut sejauh kira-kira 1 km hingga tiba di tempat parkir. Kondisi jalan kecil tersebut adalah jalan kampung yang berbelok-belok naik turun. Sampai di tempat parkir, anda harus berhenti dan memarkir kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan oleh penduduk setempat karena medan yang tidak memungkinkan (jalan menurun dan licin). Dari tempat parkir, mata Anda akan dimanjakan dengan pemandangan perbukitan yang hijau ^^.

 Tempat parkir 

Dari tempat parkir menuju air terjun dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang sudah di-paving. Kondisi jalan paving banyak yang menurun dengan curam dan di beberapa tempat sangat licin karena berlumut. 

 Melewati jalan setapak berpaving

Selanjutnya setelah jalan paving habis, bila ingin mendekati ke dasar air terjun harus menuruni ratusan anak tangga yang cukup curam di beberapa tempat dan menyebrangi sungai yang lumayan dalam (sepaha orang dewasa).

 Menuruni ratusan anak tangga

Menyebrangi sungai

Selanjutnya, jalan berganti menjadi jalan tanah yang sempit (jalan setapak) hingga tiba di lokasi air terjun. Air Terjun Sekumpul bukan hanya terdiri dari satu atau dua air terjun. Setidaknya ada tujuh air terjun yang letaknya terpisah-pisah dan berjauhan, yang bisa dilihat dari bale bengong. 

 Pemandangan air terjun Sekumpul dari bale bengong

 Air Terjun Sekumpul dilihat dari dekat

Tujuh air terjun tersebut tersebar di tebing-tebing yang tinggi dan dikelilingi pepohonan hijau yang menyejukkan mata. Ketujuh air terjun tersebut memiliki bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Makanya Air terjun ini disebut Seven Points Waterfall.

 Air terjun lain yang letaknya berjauhan

Nah, sekian info dan pengalaman aku tentang Air Terjun Sekumpul. Bagi para wisatawan yang suka sekali berwisata ke air terjun dan mau bersusah payah, saya anjurkan untuk mengunjungi air terjun Sekumpul karena usahanya tidak akan sia-sia karena akan terbayar setelah melihat Air Terjun tersebut.

Ini, beberapa foto-foto pemandangan lain yang aku punya saat berkunjung kesana dan tidak kalah indah dengan Air Terjunnya ^^. Ok, selamat berkunjung...





Photographed by : Putu Indra