Entri Populer

Jumat, 10 Januari 2014

The Garden of Words

Their meetings cannot be described, even with thousand words
 
Minggu-minggu ini saya lagi suka menonton movie anime Jepang. Setelah minggu lalu selesai menonton Hotarubi No Mori E, kemarin giliran menonton Kotonoha no Niwa atau The Garden of Words. Saya sangat suka dengan film Kotonoha no Niwa, selain dari segi ceritanya, grafik animenya yang indah dan natural yang memberikan nuansa seakan terlihat nyata serta musiknya yang indah dan emosional. 
 
 
Kotonoha no Niwa dikisahkan melalui sudut pandang Takao Akizuki. Ia adalah seorang siswa SMA berumur 15 tahun yang mempunyai impian untuk menjadi seorang perajin sepatu. Suatu hari saat hujan di bulan Juni, Takao pergi ke sebuah taman. Di sana ia bertemu dengan seorang wanita misterius bernama Yukari Yukino. Dalam hujan itu, mereka saling diam. Takao sibuk menggambar desain sepatu di bukunya sedangkan Yukino hanya meminum bir dan memakan coklat.
 
 
Mereka semakin sering bertemu satu sama lain di taman itu. Namun, mereka hanya dapat bertemu pada saat hari hujan. 
 
Semakin sering bertemu, hubungan mereka berdua secara perlahan menjadi semakin dekat.Seperti karya-karya sebelumnya, Makoto Shinkai selalu membuat cerita yang mengandung perasaan yang mendalam. Di sini Takao memiliki ambisi yang sangat kuat untuk menjadi perajin sepatu. Ia sering membolos sekolah setiap jam pertama di hari hujan hanya untuk menggambar desain sepatu di taman itu. Dan jauh dalam perasaan Takao, yang membuatnya datang ke taman itu adalah kehadiran Yukino. Ketika musim hujan akan berakhir, Yukino berharap agar hujan terus turun agar ia dapat bertemu dengan Takao di taman itu.
 
 
Setiap detik pertemuan mereka di taman itu selalu diiringi oleh jutaan tetes hujan. Hujan itu seakan menggambarkan hubungan antara mereka yang tak dapat digambarkan, meskipun dengan ribuan kata sekalipun.
 
Hal yang paling aku suka dari film ini adalah ketika Yukino membacakan sebuah puisi tanka kepada Akizuki saat pertama kali mereka bertemu di taman.
 
A faint clap of thunder
Clouded skies, perhaps rain comes
Will you stay here with me? 
 
Suatu hari Akizuki menjawab puisi tanka Yukino ketika mereka bertemu di hari yang cerah.

A faint clap of thunder 
Even if the rain comes not, 
I will stay here, together with you
 
Nah, film ini membuat saya ingin lebih banyak lagi menonton film karya Makoto Shinkai. Bagi pecinta anime Jepang dan kisah-kisah romantis, saya rekomendasikan film ini untuk ditonton.
 
Cr : http://akarisoukyou.blogspot.com/2013/06/review-kotonoha-no-niwa-garden-of-words.html
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar