Entri Populer

Minggu, 17 Juni 2012

Two Different Love



Cinta…
Punya makna yang berbeda untuk setiap orang
Cinta…
Punya ekspresi dan jumlah yang berbeda untuk setiap orang
Dan cinta…
Juga punya awal dan akhir yang berbeda untuk setiap orang

Jenis cinta itu sendiri ada dua
Cinta yang pertama…
Cinta yang ada saat memiliki perasaan untuk seseorang
Cinta yang akan mencari cara agar memilih dan membandingkan
Bahkan saat mengakhirinya
Cinta yang akan mencari alasan dan pembenaran mengapa melakukannya
Cinta yang akan memikirkan segi keuntungan yang didapatkan
Agar semuanya bisa berakhir

Cinta yang kedua…
Jenis cinta yang tidak akan pernah berakhir
Jenis cinta itu memberikan segalanya
Cinta itu tidak akan bisa dilepaskan dengan mudah
Memahami…
Meyakini…
atau memaafkan …
Bahkan ketika cinta itu berakhir

Hanya seseorang yang sedang dalam cinta itu yang mengetahui 
Mana jenis cinta yang mereka miliki
Cinta pertama yang memandang segalanya melalui nilai
Atau cinta kedua yang berwujud pengorbanan

I.$.P

Cinta yang Menyakitkan



Ketika aku mulai mencintaimu
Sesungguhnya aku sudah tahu
Pada akhirnya hanya akan ada air mata untukku

Semua orang memojokkan
Menghina…
Dan menghakimi…
Cintaku

Walau kutahu perasaan ini tak boleh ada
Walau kutahu perasaan ini harus berhenti disini
Tapi apa dayaku…
Cintaku bukanlah kertas yang bisa menjadi serpihan begitu saja
Hatiku telah sampai pada titik dimana sangat sulit untuk menghapusnya

Katanya, seiring berjalannya waktu
Rasa sakit ini akan hilang dibawa angin
Tapi akankah itu benar-benar  terjadi?

Seperti apapun orang lain merendahkan cintaku

Dan kau yang tetap tak peduli sampai akhir
Cukup ini saja yang kau tahu
Bahwa aku tak pernah menyesal mencintaimu

I.$.P

Jumat, 15 Juni 2012

Kerinduan dari Negeri Seberang



"lombok...
bukan warna merahnya yang kurindukan
tapi hijaunya pegunungan yang meneduhkan mata

lombok...
bukan rasa pedasnya yang teringat di lidah
melainkan jejak kenangan yang pernah tercipta disana"


Senja kala itu, ketika mentari tenggelam perlahan ke balik lautan. Perlahan-lahan, kapal yang membawaku mengarungi lautan pembatas diantara dua pulau yang menyimpan memori perjalanan hidupku dahulu dan sekarang pun mulai merapat ke dermaga. Sebuah dermaga tua yang masih tetap sama seperti saat terakhir kali aku berkunjung 2 tahun yang lalu. Tak sabar aku untuk menjejakkan kakiku di tanahnya...aku pun berlari kecil ke arah buritan kapal...agar bisa kulihat dengan jelas seperti apa pulau itu sekarang.

Dekat...
Semakin dekat...
Jantungku pun ikut berdegup kencang dan perasaan haru seolah menyeruak...
Menyesakkan dada.

Rindu selama dua tahun terakhir yang selalu kutahan, akhirnya berubah menjadi air mata yang hanya memenuhi pelupuk mataku tanpa sudi untuk mengalir. Aku pun tertegun memandangi pulau itu dari kejauhan, pulau kecil yang tak indah dimata orang lain namun menjadi permata berharga dalam memori masa kecilku.

Aku yang sangat riang dengan imajinasiku sendiri, berkhayal tentang berbagai hal yang ingin kulakukan kala aku berkunjung.

Terlalu asyik dengan khayalanku, aku lupa pada awan yang berlarian di sisi bukit dengan riangnya…seolah ingin menyambutku dengan gerimis yang dibawanya. Seketika itu jua aku mulai cemas,  karena kutahu karaktermu oh…hujan pulauku.

"Cepat...cepat...!!" seruku dalam hati agar kapal ini bersandar dengan segera sebelum gerimis turun. Namun, belum sempat kuinjakkan kaki di tanah itu, hujan yang menderu dari kejauhan pun menyambut kedatanganku. Tentu saja untuk sesaat aku sedikit kecewa...aku yang tak ingin basah dan niatku yang awalnya ingin mampir di beberapa tempat dalam perjalanan akhirnya harus kuurungkan.

"Hm…ternyata setelah sekian lama kau tak jua berubah...pulau tercintaku" gumamku dalam hati.

Ya...karakteristikmu oh pulauku…masih kuingat dengan jelas. Pada jam-jam tertentu, awan-awan yang memenuhi langitmu akan dengan riang berbagi kesejukan bersama angin semilir yang membawa aroma hujan. Bahkan aroma tanah saat hujan yang kusukai pun masih tetap sama. Begitu pula dengan deretan rumah dan jalan....tak banyak juga yang berubah padahal kupikir kau akan berubah dan tak kukenali lagi.

Sepanjang jalan aku berpikir, jika saja hujan tak turun maka aku bisa mampir ke beberapa tempat tanpa harus pergi esoknya karena aku tak punya banyak waktu disini. Banyak hal yang ingin kulakukan kala aku berkunjung…banyak nostalgia yang ingin kubagi pada teman-teman kecilku yang lama tak kutemui.

"Ah, apa kabarnya teman-teman kecilku? Masihkah kalian tinggal disana?" tanyaku membatin.

Terakhir kali aku datang, aku bahkan tak sempat mengunjungi kalian dan sekarangpun sepertinya begitu. Jika saja ada banyak waktu...ketika kita bertemu masihkah kalian mengingatku? Si kecil kurus dan hitam...yang kini sudah berubah menjadi wanita remaja yang tak bisa kalian panggil si kurus yang hitam lagi.

Sungguh aku merindukan saat-saat itu, dimana kita bermain dari matahari masih bersinar terik hingga kembali ke peraduannya. Tak memikirkan hal lain kecuali kegembiraan. Sungguh terkadang aku ingin kembali ke masa itu tapi itu tidaklah mungkin. Sekarang kita tak bisa bermain seperti dulu lagi...pundak kita dahulu belumlah punya beban jika dibandingkan dengan sekarang yang sudah sarat akan beban.

Aku mungkin masih tidak bisa mengingat dengan benar nama kalian satu persatu, namun aku mengingat dengan jelas senyum dan tatapan gembira kalian ketika bermain bersamaku. Ya...aku rindu dengan senyuman itu...

"Masihkah kalian disana? Punyakah kalian waktu untukku bertemu di waktu yang singkat ini? Sebelum aku kembali ke tempat di seberang lautan itu karena entah kapan lagi aku bisa berkunjung" harapku.

I.$.P

Kamis, 07 Juni 2012

Special Gift

Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 30 Mei lalu....aku merayakan ulang tahun. Walau tak ada perayaan yang spesial....seperti biasa hanya acara makan bersama keluarga yang sering dilakukan dari tahun ke tahun. Walau tak ada perayaan ataupun hadiah yang wah...tapi hanya dengan ucapan "selamat hari ulang tahun" saja...aku sudah senang sekali ^^

Cukup mereka mengingat hari spesial bagiku, itu saja sudah sangat cukup. Tapi, di ultah kemarin ada sesuatu yang spesial bagiku. Seorang teman baik yang jauh disana mengirimkan sebuah hadiah....yah bukan barang tapi sepucuk pesan yang dibuatnya. Seorang teman yang sudah kuanggap seperti saudara...seorang teman yang jarang bisa ditemui...

***** SPECIAL GIFT FROM MY BEST FRIEND*****

Saa tomodachi to koibito no uta 
Doumo...doumo minna-san
Zutto taisetsu na hito wa in-desu

Carried on a wind from far away
No matter how many time i try to say these words, they never reach you
Once again my eyes stare outside the window
This foreboding hasn't changed
But those days are getting blurry
The light of the afternoon sun is just like the light that shines on you
Even if i reach out wish my hand
Your heart will stay distant
In the changing season the one precious to me looked back
Toward me with those eyes
Even if i reach out my hands your heart will stay distant

Gomenasai in-sama
Zutto...zutto, Otanjoubi omedetou
Happy Birthday_30 May 1989

By : koibito no hito a.k.a Sri 
*****************************************************************************

Hehehe...walaupun aku tidak tahu banyak bahasa Jepang tapi setidaknya mengerti apa yang dia sampaikan.
Terima kasih atas hadiahnya...semoga tahun ini aku bisa berkunjung kesana dan menemuinya walaupun dia tidak punya banyak waktu ^^



Minggu, 03 Juni 2012

Hidup

Sejenak kutermenung melihat barisan kata dalam layar maya didepanku. Celotehan dan komentar mengenai kehidupan, rasanya akan terlalu panjang apabila dibahas satu persatu. 

Yah...tapi memang benar...
"kemarin adalah kenangan
hari ini adalah kenyataan
dan besok adalah impian
kehidupan mungkin saja tak kita mengerti artinya
namun semuanya tetap berjalan meski apapun yang terjadi
dan semua harus kita lakukan"

Ahh...semua orang punya definisi dan pandangan sendiri dalam memaknai "hidup"...jadi buat apa perang kata mengulas kata tentang "hidup" itu sendiri, karena kuyakin tak akan ada ujungnya jika dibahas.

Walau terkadang aku akan mengangguk setuju atau menggelengkan kepala tatkala membaca beberapa komentar. Tapi, seperti juga yang lain aku punya pandangan sendiri tentang "Hidup"...^^


Hidup adalah sebuah permainan
Maka mainkanlah dengan kasih
Kalah dan menang tak perlu dirisaukan

Hidup adalah sebuah perjuangan yang tanpa henti
Maka berjuanglah untuk hidup dengan damai 
bebas dan merdeka...

Hidup adalah sebuah lagu
Maka nyanyikanlah dengan merdu
Nikmati segala keindahannya

Hidup adalah kerja
Maka jadikanlah kerja sebagai sebuah persembahan
Ikatan hasil bukanlah beban

Hidup adalah sebuah nafas
Maka rasakanlah dengan dalam segala karunianya

Hidup adalah sebuah cinta
Maka cintailah semua dengan penuh kasih 

Hidup adalah hidup itu sendiri
Maka jadikanlah hidup ini menjadi lebih hidup

I.$.P

Sabtu, 02 Juni 2012

Ayah



Tanpa alas kaki, kau mulai berjalan dipagi yang masih buta
Beratnya pikulannmu tak merobohkan semangatmu
Kau satu dari sekian ayah-ayah yang kukagumi

Memikul beban di bawah teriknya matahari
Bersama ayah-ayah lain yang mencari rezeki disana

Kau yang sebenarnya tersembunyi dibalik keteguhanmu
Berjuang disana, berusaha menjadi penopang yang baik untukku
Perutmu yang bahkan belum menyentuh makanan sejak pagi
Telah menjadi keras oleh otot

Kedua lenganmu yang menjadi tempatku bergelayut kini berkembang luar biasa
Jari-jari tangan yang kasar dan lipatan bahu itu
Adalah bukti kasih sayangmu...ayah

Aku selalu melihat punggungmu didepanku ketika kau pulang dikala senja
Tanpa pernah kau perlihatkan wajah lelahmu padaku
Hanya warna punggungmu yang berubah oleh luka yang kulihat

Tanpa lukamu berbicara, punggungmu berkata
Satu per satu lukamu seolah berteriak
Aku ingin memberikan hidup yang layak untuk anakku
Semenderita apapun...sesakit apapun
Tak ada alasan untuk jatuh

Apakah begitu berat perjuanganmu, Ayah?
Demi aku yang tidak memberi apa-apa padamu

Namun, kau terus tegar berjalan ke depan
Meski banyak rintangan kan menghalang
Demi tunas-tunas kecil yang akan menjadi generasi penerus kebanggaanmu

I.$.P



Malam Si Tua Renta


Kerlip bintang mulai bertaburan
Menemani bulan yang semakin meninggi
Menerangi malam yang menghitam

Angin malam pun berhembus perlahan
Mengantar awan kembali pulang
Disambut gemerisik dedaunan
Tersembunyi dalam bayang

Sementara bunga mimosa tertunduk tertidur
Dalam buaian lembut setetes embun
Kemudian terjatuh di pangkuannya yang merekut hangat

Tampak seorang tua renta menatap bulan
Yang semakin kabur di pelupuk matanya
Meringkuk dingin di sudut lorong
Dalam balutan kain batik usang

Apa yang dipikirkannya?
Dengan kerut samar dikeningnya

Cahaya lampu pijar hampir padam
Terpantul dimatanya yang sayu

Tatapannya yang kosong seolah memberi tahu
Beban hidup yang ditanggungnya tak mampu lagi ia pikul
Dibahunya yang renta

Pertanyaan demi pertanyaan berkecamuk dalam batinnya
Akan masa depan apa yang menantinya keesokan paginya

I.$.P