Entri Populer

Sabtu, 02 Juni 2012

Ayah



Tanpa alas kaki, kau mulai berjalan dipagi yang masih buta
Beratnya pikulannmu tak merobohkan semangatmu
Kau satu dari sekian ayah-ayah yang kukagumi

Memikul beban di bawah teriknya matahari
Bersama ayah-ayah lain yang mencari rezeki disana

Kau yang sebenarnya tersembunyi dibalik keteguhanmu
Berjuang disana, berusaha menjadi penopang yang baik untukku
Perutmu yang bahkan belum menyentuh makanan sejak pagi
Telah menjadi keras oleh otot

Kedua lenganmu yang menjadi tempatku bergelayut kini berkembang luar biasa
Jari-jari tangan yang kasar dan lipatan bahu itu
Adalah bukti kasih sayangmu...ayah

Aku selalu melihat punggungmu didepanku ketika kau pulang dikala senja
Tanpa pernah kau perlihatkan wajah lelahmu padaku
Hanya warna punggungmu yang berubah oleh luka yang kulihat

Tanpa lukamu berbicara, punggungmu berkata
Satu per satu lukamu seolah berteriak
Aku ingin memberikan hidup yang layak untuk anakku
Semenderita apapun...sesakit apapun
Tak ada alasan untuk jatuh

Apakah begitu berat perjuanganmu, Ayah?
Demi aku yang tidak memberi apa-apa padamu

Namun, kau terus tegar berjalan ke depan
Meski banyak rintangan kan menghalang
Demi tunas-tunas kecil yang akan menjadi generasi penerus kebanggaanmu

I.$.P



Tidak ada komentar:

Posting Komentar